Rencana Kerja
Kata Pengantar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa
barokatuh,
Alhamdulillahi rabbilalamin,
dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga pengelola Perpustakaan Desa “Jendela Dunia”
Desa Pasayangan dapat menyelesaikan Laporan dan Penyusunan Rencana Kerja
Perpustakaan tahun 2018-2021.
Laporan Program Kerja
Perpustakaan ini disusun untuk memaparkan tujuan pengelolaan perpustakaan
itu sendiri. Salah satu tujuan umum perpustakaan adalah menyediakan bahan
pustaka untuk memenuhi kebutuhan anak didik dan pendidik dalam kegiatan belajar
sehari-hari. Kemudian tidak kalah penting adalah tujuan perpustakaan yaitu
sebagai sumber tempat pengembangan kemampuan berpikir intelektual yang mandiri
dan berwawasan global untuk membentuk sikap kreatif, inovatif, dan
mengembangkan minat dan bakat baik
dalam kegiatan intrakulikuler maupun kegiatan ekstrakulikuler. Oleh
karena itu sangat penting sekali perpustakaan Desa perlu perhatian dari pihak
warga Desa dan memerlukan pengembangan khusus demi terbentuk sebuah
perpustakaan ideal di Desa Pasayangan yang merupakan jantung sebuah Desa.
Guna meningkatkan mutu
pendidikan serta pemanfaatan sarana penunjang yang terdapat dalam perpustakaan.
Maka laporan dan penyusunan rencana kerja kami buat seefisien dan
sesederhananya, walaupun dalam laporan dan penyusunan rencana kerja
perpustakaan ini kurang sempurna, kami telah berusaha dengan
maksimal tetapi kami menyadari keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu kami
mengharapkan saran yang dapat membantu dan menambah wawasan kami dalam
pengelolaan manajemen perpustakaan di Desa Pasayangan.
Pasayangan, Februari 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan berkembang pesat dari waktu
ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat ,
kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga
membawa dampak kepada "pengelompokkan" perpustakaan berdasarkan
pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tadi.
Istilah-istilah perpustakaan "membengkak" menjadi sangat luas namun
cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari perkembangan
teknologi informasinya perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional,
semi-tradisional, elektronik, digital hingga perpustakaan "virtual".
Kemudian dilihat dari pola kehidupan masyarakat berkembang mulai perpustakaan desa,
perpustakaan masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, dan
sebagainya. Kemudian juga dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan
sekarang ini banyak bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus,
perpustakaan anak-anak, perpustakaan Desa, perpustakaan akademik (perguruan
tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.
Pengertian perpustakaanpun
berkembang dari waktu ke waktu. Pada abad ke-19 perpustakaan
didefinisikan sebagai " suatu gedung, ruangan atau sejumlah ruangan yang
berisi koleksi buku yanng dipelihara dengan baik, dapat digunakan oleh masyarakat
atau golongan masyarakat tertentu. Kemudian ALA (The American Library
Association) menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas
yaitu termasuk pengertian "pusat media, pusat belajar, pusat sumber
pendidikan, pusat informasi, pusat dokumenstasi dan pusat rujukan ".
Sedangkan menurut Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa "
perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai
hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
Kemudian perpustakan jika tinjau secara
umum adalah sebuah bangunan yang berisi kumpulan koleksi buku dari berbagai
kategori didalamnya dan koleksi penunjang pustaka lainnya. Sedangkan
Perpustakaan Desa adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah Desa, dikelola
sepenuhnya oleh Desa yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu Desa untuk
mencapai tujuan khusus Desa dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo
Basuki, 1993).
Di samping itu dalam penjelasan
Undang-Undang Pendidikan Nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber
belajar di Desa yang amat penting tetapi bukan satu satunya adalah
perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di Desa perpustakaan membantu
tercapainya misi dan visi Desa tersebut. Mengingat pentingnya peran
perpustakaan Desa maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang
tepat dan cepat sehingga fungsi perpustakaan Desa benar-benar terwujud.
Namun masalahnya sekarang adalah tidak sedikit perpustakaan Desa yang
pengelolaannya masih kurang profesional. Kalaupun sudah baik, bagaimana
perpustakaan Desa mampu memenuhi kebutuhan penggunanya akan berbagai
pengetahuan dan informasi secara mudah dan cepat di era globalisasi ini. Untuk
itu diperlukan suatu sistem informasi managemen perpustakaan (SIM Perpus)
dengan memanfaatkan komputer. Akan tetapi mampukah para pengelola perpustakaan
terutama kepala Desa sebagai stake holder di Desa mewujudkan
perpustakaan Desa yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
dengan menggunakan SIM Perpustakaan? Jawabannya sebenarnya tidak terlalu rumit
karena rata-rata sebuah Desa hanya memiliki ratusan koleksi buku tidak seperti
perpustakaan daerah atau provinsi yang mempunyai ribuan atau ratusan ribu koleksi
buku. Dengan kemampuan sederhana dan pengelolaan sederhana, InsyaAllah
manajemen perpustakaan Desa akan tertata dengan benar sesuai dengan yang
diharapkan banyak pihak.
Karena pentingnya keberadaan perpustakaan Desa
maka ada sebuah pepatah mengatakan "Perpustakaan sebagai jantung
sebuah lembaga pendidikan". Oleh karena itu sudah selayaknya
mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi Desa.
Semua pihak, khususnya kepala Desa harus memberi perhatian lebih akan eksistensi
perpustakaan di Desa, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku
bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan hanya sebagai tempat bermain
anak-anak murid saat tidak ada KBM. Itulah yang kebanyakan terjadi diDesa-Desa
yang ada dinegri ini. Hal ini tentu sangat ironis dan tidak mendidik.
Dari berbagai sudut pemikiran diatas,
Pengelola Perpustakaan Desa “Jendela
Dunia” Desa Pasayangan berupaya
melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan Desa untuk
mendukung program dan visi-misi Desa. Berbagai program dan terobosan yang
direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih besar agar perpustakaan
Desa sebagai center of knowledge (pusat ilmu pengetahuan) dapat
terealisasi secara optimal.
B. Visi
dan Misi Perpustakaan Desa
1. VISI
a. Menjadikan perpustakaan Desa “Jendela Dunia” Desa Pasayangan sebagai Jantung Pemebelajaran, pusat layanan
informasi dan ilmu pengetahuan dengan standar pengelolaan yang berlaku.
b. Sebagai sumber belajar warga Desa guna
mendukung kegitan belajar mengajar yang terdepan sebagai investasi sumber
daya pengetahuan yang cukup lengkap.
c. Memberikan layanan kepada civitas
akademika dan pengguna perpustakaan secara luas, dan ikut merealisasikan visi
misi serta suksesnya program utama perpustakaan Desa yaitu sebagai jantung
Pembelajaran ilmu pengetahuan seluruh warga Desa.
2. MISI
a. Pengembangan Organisasi
dan Sumber Daya Manusia
b. Pengembangan Sumber Daya
Informasi Tercetak dan Elektronik
c. Pengembangan Layanan
layanan prima berbasis komputer
d. Melaksanakan layanan
perpustakaan terautomasi
e. Mengelola informasi
serta menyebarluaskan informasi
f. Mewujudkan kualitas dan
kuanitas buku bacaan dan referensi
g. Melayani semua warga Desa
dengan layanan prima
h. Menerapkan administrasi
pustaka yang professional dan akuntabel
C. Landasan Progam Kegiatan
Terwujudnya
perpustakaaan Desa yang berdaya guna dan berhasil guna di Desa, menjadi pusat
kegiatan belajar mengajar, dan terbinanya anak didik menjadi gemar membaca,
bisa membaca. Untuk pembinaan dan pengembangan tersebut dapat dipetik beberapa
langkah sebagai landasan antara lain :
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No.0103/0/1981 tanggal 11 Maret 1981. Mengenai pokok-pokok kebijakan
Pembinaan dan pengembangan perpustakaan Desa di Indonesia
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2007 tentang Perpustakaan
D. Maksud dan Tujuan
Dengan
melihat latar belakang maka maksud dan tujuan perpustakaan Desa diselenggarakan
untuk :
1. Menyediakan buku-buku
pengetahuan sebagai bahan ajar bagi guru dan sumber bacaan bagi masyarakat;
2. Mengembangkan minat,
kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan
dalam berbagai sektor kehidupan;
3. Mengembangkan kemampuan
mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi
4. Mendidik masyarakat agar
memelihara dan memanfaatkan bahan pustakan secara tepat guna dan berhasil guna;
5. Meletakkan dasar kearah
proses pembelajaran mandiri;
6. Memupuk dan
mengembangkan minat dan bakat masyarakat;
7. Menumbukan penghargaan masyarakat
terhadap pengalaman imajinatif;
8. Mengembangkan kemampuan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggungjawab dan usaha sendiri;
9. Mengembangkan kemampuan berpikir masyarakat secara kreatif dan inovatif
dalam memecahkan masalah;
10. Membantu
masyarakat dan staf Desa dalam mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi;
11. Sumber pengembangan kebudayaan dan
peradaban ilmu Desa terkait.
E. Fungsi Perpustakaan Desa
Perpustakaan
Desa berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat
penelitian sederhana dan rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan
dengan kebudayaan yang diterapkan di Desa Pasayangan, perpustakaan Desa berfungsi:
1. Wadah atau wahana pengetahuan,
administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya
2. Sumber rujukan (reference centre) masyarakat
yang berada dibawah naungan Perpustakaan Desa “Jendela Dunia” Desa Pasayangan
3. Sumber yang menyediakan bahan-bahan yang
bermanfaat bagi kegiatan penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti kegiatan
yang berkaitan dengan budaya, seni, kreasi dan budaya.
F. Ruang Lingkup
Untuk memperjelas program
pengembangan perpustakaan Desa khususnya Perpustakaan Desa “Jendela Dunia” Desa Pasayangan,
ruang lingkupnya antara lain :
1. Administrasi
2. Pengadaan
Sarana / Prasarana
3. Operasional
4. Laporan
G. Sumber Dana
Untuk
mengembangkan perpustakaan perlu adanya sumber dana. Adapun sumber dana untuk pengembangan
perpustakaan Desa “Jendela Dunia” Desa
Pasayangan dari APBDes Desa Pasayangan.
H. Program Kerja Perpustakaan Desa “Jendela Dunia” Desa Pasayangan
Rencana kerja
perpustakaan Desa yang tertuang dalam program kerja perpustakaan secara umum
akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan Desa, tujuan institusi, visi dan
misi Desa. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.
1. Program Kerja Bulanan
BULAN
|
PROGRAM KERJA
|
Juli
|
· Mendata Ulang fasilitas penunjang perpustakaan
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku, Sampul
· Mendata ulang
koleksi buku perpustakaan dan buku paket
· Mendata buku yang rusak dan hilang
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman
· Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket
· Membuat laporan bulanan
|
Agustus
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
September
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
Oktober
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
Nopember
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
Desember
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan dan semester pertama
|
Januari
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
Februari
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
Maret
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
April
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
Mei
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Membuat laporan bulanan
|
Juni
|
· Pengolahan bahan pustaka yang baru
· Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor
punggung buku, Sampul
· Memperbaiki buku yang rusak
· Melayani pendaftaran anggota baru
· Melayani peminjaman dan pengembalian
· Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman
· Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket
· Membuat laporan bulanan, semester kedua dan tahunan
|
2. Program jangka pendek
a. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik;
b. Menyediakan dan
melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;
c. Meningkatkan minat masyarakat;
d. Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan
pegguna layanan perpustakaan;
e. Pembuatan proposal
permintaan buku/majalah/jurnal pada beberapa lembaga/instansi/penerbit tertentu;
f. Memelihara bahan pustaka
agar tahan lama dan tidak cepat rusak;
g. Menerbitkan kartu
perpustakaan bagi pengelola dan
masyarakat;
h. Entry data
anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIMPUS)
i. Mengolah
dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu sehingga memudahkan
penggunaannya;
j. Pembuatan
Proposal dan Advokasi untuk melengkapi fasilitas Perpustakaan;
k. Menerbitkan
berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, labeling, catalog
OPAC, dll;
l. Inventarisasi,
klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;
m. Pelayanan
Peminjaman buku perpustakaan;
n. Mengikuti
beberapa lomba perpustakaan Desa, baik tingkat kabupaten, provinsi atau
nasional.
3. Program Jangka Menengah
a. Menerapkan sistem perpustakaan
berkegiatan;
b. Menciptakan dan Mendayagunakan masyarakat
yang trampil
c. Membuat Musium Kreasi Rakyat sebagai
produk unggulan Perpustakaan Desa;
d. Mengembangkan Perpustakaan Desa menjadi
Perpustakaan Desa Digital;
e. Bermitra
dengan pihak lain dalam hal pengembangan perpustakaan;
f. Mengembangkan Sanggar Seni Binaan
Perpustakaan Desa;
4. Program Jangka Panjang
a. Merealisasikan kualitas dan kuantitas buku
minimal 5000 Judul buku;
b. Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai,
kondusif dan menyenangkan;
a. Menerapkan system layanan perpustakaan
berbasis IT;
a. Menerapkan E-Library learning;
BAB
II
PENGORGANISASIAN
A. Struktur Organisasi Perpustakaan Desa “Jendela Dunia” Desa Pasayangan
· Kepala Desa :
Nana Juandana
· Kepala
Perpustakaan/Ketua : Irfan
Ali, S.Pd
· Bunda Literasi : Yanti Yulianti
· Bidang Pengadaan & Pengolahan
Data : Wasih
· Bidang Pelayanan dan Pemeliharaan : Juju Juhaerah
B. Tugas
Masing-Masing Bagian Dalam Sistem Organisasi
Perpustakaan
Ketua
|
1. Mengendalikan seluruh kegiatan perpustakaan Desa/Kel.;
2. Membuat program kerja tahunan
3. Mengendalikan keuangan perpustakaan;
4. Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan minat baca
masyarakat;
5. Melakukan upaya-upaya untuk menambah koleksi buku dan sarana yang diperlukan;
6. Mengusahakan dana untuk kegiatan
perpustakaan;
7. Melaksanakan kegiatan pelayanan
perpustakaan
8. Membangun komunikasi dan kerjasama dengan perpustakaan-
perpustakaan lain.
|
Bunda Literasi Desa
|
1. Mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pengembangan
budaya baca
2. Menciptakan inovasi-inovasi kegiatan untuk budaya baca sejak dini
3. Mempromosikan dan mempublikasikan peran dan fungsi
perpustakaan desa sebagai pusat kegiatan pelibatan masyarakat.
4. Mempasilitasi dan mengakomodir kebutuhan masyarakat melalui
membaca.
|
Bidang Pengadaan dan
Pengolahan
|
1.
Membantu ketua membuat
program kerja urusan pengolahan buku/koleksi;
2.
Melaksanakan pemilihan dan
seleksi bahan pustaka;
3.
Membuat data buku
perpustakaan desa;
4.
Melaksanakan pengolahan
meliputi : menginventarisir buku, mengklasir, membuat label,kartu buku,
katalog, slip tanggal kembali dan kantong buku;
5.
Membuat stitistik pengunjung
6.
Membuat laporan kegiatan
pengadaan dan pengolahan bahan pustaka.
|
Bidang Pelayanan dan Pemeliharaan
|
1. Membantu Ketua perpustakaan dalam membuat porgram kerja urusan
pelayanan dan pemeliharaan;
2. Membuat dan menentukan aturan/tata tertib pengunjung perpustakaan desa;
3. Menerima pendaftaran anggota;
4. Menata dan membersekan buku-buku di rak;
5. Melakukan pendataan terhadap peminjaman buku yang terlambat;
6. Melakukan upaya menumbuh kembangkan minat baca pada masyarakat;
7. Melakukan promosi dan pemasyarakat perpustakaan;
8. Malaksanakan kegiatan pemeliharaan berupa : Reproduksi/alih
bentuk, penjilidan/perbaikan, laminasi, fumigasi, penyiangan, pengaturan
kondisi ruangan dan tehnik pengambilan buku dalam rak;
9. Membuat statistik pengunjung, peminjaman dan pemustaka yang dibca
di tempat;
10. Membuat laporan urusan pelayanan dan pemeliharaan.
|
BAB III
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DESA
A. Fungsi Perpustakaan Desa
Perpustakaan Desa dalam perannya di dunia
pendidikan mempunyai fungsi sebagai :
a. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para masyarakat
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
b. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan
mengisi waktu luang (buku-buku hiburan)
c. Pusat Belajar Mandiri bagi masyarakat
Dari beberapa fungsi tersebut
maka dapat dilihat bahwa sudah semestinya perpustakaan menjadi bagian integral
dari sistem pembelajaran, bukan lagi menjadi 'pelengkap' saja bagi keberadaan
sebuah Desa.
B. Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan
Manajemen dalam
perpustakaan Desa bukan sekedar kegiatan menempatkan buku-buku di rak, akan
tetapi lebih dari itu, sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu berubah. Jadi
manajemen merupakan sebuah proses yang memfokuskan pada memperhatikan kegiatan
dari hari ke hari, menghadapi permasalahan isi dan integrasi dengan
tujuan-tujuan Desa. Kegiatan manajemen adalah kegiatan yang mencerminkan adanya
sebuah sistem, terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau faktor untuk
mendukungnya. Beberapa faktor yang dapat ditemui dalam sebuah proses manajemen
perpustakaan diantaranya adalah:
a. Kebijakan dan prosedur
b. Manajemen Koleksi
c. Pendanaan dan Pengadaan
d. Manajemen Fasilitas
e. Sumber Daya Manusia
f. Perencanaan
Bagi pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), kegiatan manajemen
merupakan bagian atau peran serta dalam pendidikan di Desa. Secara efektif
perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program-program Desa. Untuk
mewujudkan manajemen perpustakaan yang baik, maka pengelola perpustakaan perlu:
a. Mengembangkan kemampuan
professional sebagai guru-pustakawan
b. Memperhatikan kemampuan
yang diperlukan dan prosedur yang dibutuhkan untuk dapat mengelola perpustakaan
secara efektif – dari perpustakaan yang sekedar bertahan hidup menjadi
perpustakaan yang benar-benar berjalan secara baik
c. Mengembangkan kebijakan
dan prosedur dengan prinsip-prinsip yang mengaktualisasikan visi dari
perpustakaan Desa
d. Memperlihatkan
keterkaitan antara sumber-sumber informasi dan tujuan dan prioritas Desa, serta
program perpustakaan.
e. Menunjukkan peran
guru-pustakawan melalui rencana manajemen.
C. Faktor-faktor Manajemen Perpustakaan Desa
1. Prosedur dan Kebijakan
Prosedur merupakan 'CARA' atau 'BAGAIMANA'
kegiatan dan aksi-aksi akan dapat mengimplementasikan sebuah rencana spesifik
atau menjalankan sebuah kebijakan. Kebijakan sendiri mengarah pada 'MENGAPA'
atau "APA' prinsip-prinsip dari organisasi (Desa/perpustakaan). Kadang
kala sebuah kebijakan terhadap perpustakaan Desa sangat dipengaruhi oleh
kondisi kebijakan di lingkungannya, baik dari Desa atau pemilik Desa, dinas
pendidikan, pemerintah atau mungkin departemen pendidikan. Sebagai pengelola
perpustakaan (guru-pustakawan), maka kita perlu secara jelas memahami bagaimana
mengelola perpustakaan secara efektif, dimana kebijakan Desa, yayasan,
pemerintah dan kebijakan lainnya harus dijalankan, dan prosedur harus dapat
merefleksikan kebutuhan-kebutuhan Desa itu sendiri. Kebijakan disini termasuk
didalamnya pendanaan, pengelola, dukungan untuk guru-pustakawan dan
faktor-faktor lain yang berhubungan. Hal-hal yang perlu dilakukan
Guru-pustakawan atau pengelola kaitannya dengan prosedur dan kebijakan adalah:
a. Melihat kembali sumber-sumber yang dimiliki dan
mendefinisikannya sesuai kebutuhan dan perkembangan kebijakan Desa
b. Melihat, memperhatikan dan memperbaharui
prosedur-prosedur lokal-Sirkulasi, Pemesanan pustaka, dll
c. Membuat sebuah pernyataan visi dari perpustakaan Desa
yang sesuai dengan kebijakan yang ada
d. Memperhatikan kebijakan-kebijakan baru dari Desa mengenai perpustakaan Desa
e. Perpustaakaan juga perlu melakukan perencanaan
strategis dalam menentukan prosedur dan kebijakan dari perpustakaan itu
sendiri, caranya:
· Mulailah dari sebuah
visi
· Kemudian lakukan
'assessment' kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
· Terakhir, buat sebuah
kebijakan dan prosedur untuk berbagai macam wilayah manajemen dimana anda
bertanggungjawab di dalamnya.
Yakinkan dalam proses ini memperhatikan
prinsip-prinsip dalam kelompok yang mempunyai minat berbeda di Desa. Selalu
lakukan cek pada kebijakan yang telah kita buat, apakah ada permasalahan atau
complain?, yang terpenting bahwa setiap membuat sebuah kebijakan atau prosedur
harus selalu mempertimbangkan visi, kebutuhan, dan keadaan dari Desa atau
lembaga induknya. Karena pada prinsipnya perpustakaan Desa harus dapat
mencerminkan visi dan misi sebuah lembaga pendidikan Desa.
2. Manajemen Koleksi
Manajemen koleksi merupakan area kunci dari tangungjawab seorang
guru-pustakawan. Koleksi sendiri dapat didefiniskan sebagai sebuah bahan
pustaka atau sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola, dan diolah dengan kriteria
tertentu. Pengelolaan koleksi yang baik akan menentukan sukses tidaknya sebuah
program perpustakaan Desa. Karena tanpa dikelola dengan baik, maka koleksi akan
tetap menjadi kumpulan atau tumpukan buku yang tidak bermakna. Salah satu
karakteristik dari sebuah koleksi perpustakaan Desa adalah beragamnya jenis
sumber atau bahan pustaka tergantung pada kebutuhan pengajar, ukuran atau
jumlah koleksi, bagaimana cara mengaksesnya dan keterbaruan. Banyak hal
sebetulnya yang dapat dilakukan untuk mengelola koleksi, mulai dari pengadaan,
pengolahan teknis (seperti inventarisasi, klasifikasi, pelabelan, penempatan,
pemilihan), dan memang tentunya itu membutuhkan perhatian yang serius dari
guru-pustakawan. Dalam manajemen koleksi sebetulnya jumlah bukan suatu hal yang
menjadi sangat prinsip, akan tetapi lebih penting bagaimana koleksi itu dapat
dimanfaatkan dengan baik atau tidak.
"It does not matter how many books you may have, but whether they are
good or not." - Lucius Annaeus Seneca (3 B.C.-65 A.D.), Epistolae Morale
Beberapa hal yang masuk dalam manajemen koleksi diantaranya adalah:
· Pemetaan koleksi dan
kurikulum
· Seleksi: Kebijakan dan
Prosedur
· Kegiatan Katalogisasi
· Pemilahan / Weeding
· Rencana Pengembangan
Koleksi
3. Pendanaan dan Pengadaan
Pendanaan adalah masalah yang sering
menjadi 'momok' bagi sebagian pengelola perpustakaan dalam mengembangkan
perpustakaannya. Untuk itu masalah pendanaan ini harus direncanakan sedini
mungkin. Melalui sebuah 'assesment' terhadap koleksi dan tujuan pengembangan
program-program, sebuah rencana pendanaan dapat dilakukan dan dikeluarkan dalam
sebuah dokumen perencanaan bagi perpustakaan Desa. Sebuah rencana pendanaan
akan membantu kita dalam meyakinkan dewan Desa atau pemilik Desa untuk
menyetujui dan juga sebagai bukti akuntabilitas dari program-program
perpustakaan. Rencana pendanaan harus menjadi bagian 'integral' dari pendanaan
rutin Desa. Langkah selanjutnya apabila sudah disetujui, maka tugas dari
pengelola perpustakaan untuk merancang dan mengawal penggunaan dana yang sudah
diajukan. Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan prosedur
yang sudah dirancang sebelumnya. Kegiatan pendanaan ini sangat erat hubungannya
dengan sebuah kegiatan pengadaan. Pengadaan di perpustakaan dapat meliputi
pengadaan koleksi, fasilitas, ruang, alat maupun lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rencana pendanaan:
· Pertimbangkan biaya
untuk pengiriman, biaya repackaging, biaya untuk pajak, dan sebagainya
· Usahakan agar pengadaan
bahan pustaka 30% fiksi dan 70% non-fiksi – namun perlu juga dipikirkan atau
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
· Rencana pendanaan harus
berkesinambungan dari tahun ke tahun.
Tiap Desa atau institusi
mungkin mempunyai format perbedaan dalam hal pendanaan, yakinkan bahwa hal ini
sesuai dengan kebijakan yang ada
· Masukan pendanaan untuk
buku atau koleksi yang rusak atau hilang
· Yakinkan bahwa setiap
pengeluaran dana tercatat dengan baik untuk keperluan akuntabilitas
· Dokumen pendanaan akan
sangat membantu kita dalam merancang pengeluaran operasional perpustakaan
· Yakinkan bahwa proses
seleksi bahan pustaka memperhatikan rencana pendanaan yang ada
· Buatlah Diagram Alur
Pendanaan yang menggambarkan semua proses selama 1 tahun misalnya
· Buatlah sebuah
keterangan yang menunjukkan implikasi rencana pendanaan dengan tujuan kurikulum
dan program Desa.
4. Fasilitas
Fasilitas
perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah masalah
'ketiadaan' atau 'ketidakberdayaan' fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat,
ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya.
Biasanya tiap level Desa mempunyai karakteristik masing-masing dalam perencanan
fasilitas. Namun yang penting dalam pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3
hal yakni:
· Nyaman (Comfort)
· Terbuka (Welcome)
· Kemudahan bagi pengguna
(User-friendly)
Ketika kita merancang sebuah fasilitas untuk perpustakaan Desa, setidaknya
ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi:
· Tata letak harus dapat menunjukkan bahwa
perpustakaan dapat difungsikan dengan baik.
· Desain harus memperhatikan aspek estetika
dan ergonomis.
· Akses ke bahan pustaka ruang, dan
informasi harus mudah bagi semua pengguna.
· Harus diperhatikan masalah arus
'lalu-lintas' pengguna, keselamatan dan keamanan.
· Ruangan sedapat mungkin mengakomodir
kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan.
Namun demikian guru-pustakawan dapat
mengeksplorasi sendiri kebutuhan dan juga hal-hal lain menyangkut fasilitas
ini. Ya mungkin dengan terlebih dahulu melihat kemampuan dan kemauan Desa dalam
pengembangan perpustakaan Desanya.
5. Manajemen SDM
Faktor
lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan Desa adalah masalah sumber
daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan yang
berhubungan dengan perpustakaan 'hanya' menjadi kerjaan 'sampingan' sehingga
tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa kasus ketiadaan SDM ini membuat
Desa sama sekali tidak memperdulikan adanya perpustakaan sebagai bagian
integral dari sistem pendidikannya. SDM atau staf pengelola perpustakaan
merupakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide
kreatifnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan
juga nyaman digunakan oleh murid maupun guru. Untuk itu, pengelolaan
perpustakaan memang membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu masalah
manajemen, mempunyai ide-ide segar dan bekerja secara professional di
perpustakaan.
6. Perencanaan
Perencanaan
merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen perpustakaan. Untuk
itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam pengelolaan perpustakaan Desa.
Perencanaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan Desa dapat berjalan dengan
baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di Desa.
BAB IV
PENUTUP
Dalam manajemen perpustakaan sebetulnya
ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling
penting sebetulnya adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan
program-program perpustakaan dengan visi-misi Desa serta kebutuhan kurikulum
yang diterapkan. Proses manajemen perpustakaan adalah sebuah proses kreatif dan
inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan belajar-mengajar
di Desa.
Akhir kata penulis menyadari banyak
kekurangan dalam penulisan makalah program kerja perpustakaan ini oleh karena
itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Terima Kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh